Home Sejarah Kuliner Menggali Rasa : Sejarah dan Keberagaman Shepherd’s Pie di Seluruh Dunia
Sejarah Kuliner

Menggali Rasa : Sejarah dan Keberagaman Shepherd’s Pie di Seluruh Dunia

Share
Share

Shepherd’s Pie adalah salah satu hidangan klasik yang telah bertahan selama berabad-abad, dengan cita rasa yang kaya dan tekstur yang memanjakan lidah. Hidangan ini terkenal sebagai comfort food yang menghangatkan, terutama pada hari-hari dingin di Inggris dan Irlandia. Dengan lapisan kentang tumbuk yang lembut di atas daging cincang berbumbu, Shepherd’s Pie telah berkembang menjadi salah satu hidangan yang paling disukai di berbagai belahan dunia.

Tetapi, di balik kesederhanaannya, Shepherd’s Pie menyimpan sejarah panjang, variasi yang kaya, dan adaptasi unik di berbagai budaya. Dari pedesaan Irlandia hingga restoran mewah di New York, hidangan ini telah melewati berbagai transformasi yang menarik untuk ditelusuri.

Sejarah Shepherd’s Pie: Dari Makanan Rakyat hingga Hidangan Klasik

Shepherd’s Pie berasal dari Britania Raya, terutama dari Inggris dan Irlandia, sekitar abad ke-18. Saat itu, makanan berbasis kentang menjadi sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja karena murah dan mudah didapat.

Asal Nama Shepherd’s Pie
Shepherd’s Pie awalnya dikenal sebagai Cottage Pie, istilah yang pertama kali muncul pada akhir abad ke-18. Kata “cottage” merujuk pada rumah-rumah sederhana yang dihuni oleh petani dan pekerja miskin, yang sering kali menggunakan sisa daging panggang dan mengolahnya kembali dengan kentang tumbuk sebagai topping.

Istilah Shepherd’s Pie baru mulai digunakan sekitar abad ke-19 untuk membedakan hidangan ini dari Cottage Pie. Shepherd’s Pie secara khusus menggunakan daging domba, karena dalam tradisi pastoral Inggris dan Irlandia, shepherd (gembala) tentu merujuk pada mereka yang menggembalakan domba.

Evolusi dari Makanan Sisa Menjadi Hidangan Ikonik
Pada awalnya, Shepherd’s Pie dibuat sebagai cara memanfaatkan sisa daging panggang, yang kemudian dicincang dan dimasak ulang dengan bawang, wortel, serta bumbu sederhana. Namun, seiring waktu, hidangan ini berkembang dengan berbagai tambahan bahan dan teknik memasak yang lebih modern, menjadikannya sebagai salah satu menu favorit di banyak restoran dan rumah tangga.

Variasi Shepherd’s Pie di Berbagai Negara

Meskipun Shepherd’s Pie berakar kuat di Inggris dan Irlandia, banyak negara telah mengadaptasi hidangan ini sesuai dengan bahan lokal dan tradisi kuliner mereka sendiri.

1. Cottage Pie (Inggris dan Irlandia)

Perbedaan utama antara Shepherd’s Pie dan Cottage Pie terletak pada jenis daging yang digunakan:
✔ Shepherd’s Pie menggunakan daging domba cincang, yang memiliki rasa lebih kaya dan juicy.
✔ Cottage Pie menggunakan daging sapi cincang, yang lebih umum di banyak rumah tangga.

Baik Shepherd’s Pie maupun Cottage Pie sering kali dimasak dengan campuran bawang, wortel, kacang polong, dan saus gurih, lalu ditutup dengan lapisan kentang tumbuk yang lembut dan dipanggang hingga keemasan.

2. Hachis Parmentier (Prancis)

Di Prancis, terdapat hidangan serupa Shepherd’s Pie yang disebut Hachis Parmentier. Nama ini berasal dari Antoine-Augustin Parmentier, seorang ahli gizi Prancis yang mempopulerkan kentang sebagai bahan pangan utama di abad ke-18.

✔ Hachis Parmentier dibuat dengan daging cincang (bisa sapi atau domba) yang dimasak dengan bawang dan rempah-rempah.
✔ Berbeda dengan Shepherd’s Pie yang lebih “berisi”, Hachis Parmentier memiliki tekstur lebih halus dan creamy.
✔ Sering disajikan dengan tambahan keju gruyère atau emmental di atasnya untuk memberikan rasa gurih khas Prancis.

3. Pâté Chinois (Kanada – Quebec)

Di Quebec, Kanada, terdapat hidangan yang disebut Pâté Chinois, yang sangat mirip dengan Shepherd’s Pie tetapi dengan variasi khas lokal.

✔ Menggunakan lapisan daging sapi cincang, yang dimasak dengan bawang dan bumbu sederhana.
✔ Ditambahkan lapisan jagung manis di atas daging sebelum ditutup dengan kentang tumbuk.
✔ Nama “Pâté Chinois” berarti “pai Cina”, meskipun asal-usulnya masih diperdebatkan. Salah satu teori menyatakan bahwa hidangan ini dikembangkan oleh pekerja Tionghoa di Kanada yang bekerja di jalur kereta api pada abad ke-19.

4. Pastel de Papas (Argentina dan Chili)

Di Amerika Selatan, terutama di Argentina dan Chili, terdapat variasi Shepherd’s Pie yang disebut Pastel de Papas.

✔ Menggunakan daging sapi cincang yang dimasak dengan bawang, paprika, dan rempah khas Amerika Selatan seperti cumin dan oregano.
✔ Ditambahkan telur rebus, zaitun, dan kismis, yang memberikan rasa manis dan gurih khas Amerika Latin.
✔ Kadang-kadang, kentang tumbuk diganti dengan lapisan tepung jagung atau ubi manis, menciptakan perpaduan rasa yang lebih kaya.

5. Shepherd’s Pie di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, Shepherd’s Pie sering kali mengalami sedikit modifikasi.

✔ Menggunakan daging sapi cincang, mirip dengan Cottage Pie.
✔ Ditambahkan keju cheddar di atas kentang tumbuk untuk menciptakan rasa yang lebih creamy dan gurih.
✔ Terkadang, menggunakan lapisan biskuit atau puff pastry sebagai alternatif dari kentang tumbuk.

Resep Shepherd’s Pie Klasik yang Bisa Dibuat di Rumah

Jika Anda ingin mencoba membuat Shepherd’s Pie autentik di rumah, berikut resep klasik yang mudah diikuti.

Bahan-Bahan:

✔ 500 gr daging domba cincang (bisa diganti dengan daging sapi untuk Cottage Pie)
✔ 1 bawang bombay, cincang halus
✔ 2 wortel, potong dadu kecil
✔ 2 batang seledri, iris tipis
✔ 1 cangkir kacang polong
✔ 2 sdm saus Worcestershire
✔ 1 sdm pasta tomat
✔ 1 cangkir kaldu daging
✔ 1 sdm tepung terigu (untuk mengentalkan saus)
✔ 1 sdm mentega
✔ Garam dan lada hitam secukupnya
✔ 500 gr kentang, kupas dan potong-potong
✔ 100 ml susu cair
✔ 50 gr mentega (untuk kentang tumbuk)

Cara Membuat:

  1. Membuat Isian Daging:
    • Tumis bawang bombay, wortel, dan seledri dengan mentega hingga harum.
    • Masukkan daging cincang, masak hingga kecokelatan.
    • Tambahkan saus Worcestershire, pasta tomat, dan tepung terigu, aduk rata.
    • Tuangkan kaldu daging dan masak hingga mengental, lalu tambahkan kacang polong.
  2. Membuat Kentang Tumbuk:
    • Rebus kentang hingga empuk, tiriskan.
    • Hancurkan kentang, lalu campur dengan mentega, susu, garam, dan lada hingga lembut.
  3. Menyusun dan Memanggang:
    • Letakkan isian daging di dalam loyang tahan panas.
    • Tutup dengan kentang tumbuk dan ratakan.
    • Panggang dalam oven 200°C selama 25 menit hingga permukaan keemasan.

Shepherd’s Pie, Hidangan yang Menghubungkan Budaya

Shepherd’s Pie bukan hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga simbol dari perjalanan budaya dan adaptasi kuliner di seluruh dunia. Dari Inggris hingga Amerika Selatan, setiap versi memiliki cerita dan keunikan tersendiri.

Hidangan ini membuktikan bahwa makanan bisa menjadi jembatan yang menghubungkan generasi dan budaya, serta tetap relevan meskipun zaman terus berubah. Jadi, kapan Anda akan mencoba membuat Shepherd’s Pie sendiri?

Share
Related Articles

Sejarah Mieliepap : Dari Hidangan Rakyat hingga Simbol Budaya Afrika

Mieliepap adalah salah satu hidangan paling ikonik di Afrika Selatan, yang telah...

Sejarah Apple Crumble : Dari Tradisi Inggris Hingga Menjadi Favorit Dunia

Di dunia kuliner, beberapa hidangan mampu bertahan sepanjang zaman, melewati berbagai perubahan...

Kuliner Pedas Thailand : Menelusuri Sejarah dan Variasi Nam Prik

Thailand dikenal sebagai salah satu surga kuliner di dunia, dengan masakan yang...

Menggali Keunikan Szechuan Cuisine : Sejarah dan Teknik Memasak yang Mengagumkan

Szechuan cuisine atau masakan Szechuan adalah salah satu cabang kuliner China yang...